Ariel NOAH Yang Nista Atau Kita Yang Berlagak Sok Suci???
KOMPASIANA.COM - Siapa yang enggak semaput dengan ariel noah coba? bagi yang meng-idolakannya jelas-jelas bikin mabuk kepayang. cakep, kreatif, arguably inspiratif, dll. mulai dari tukang ojek sampai anak SMP, dari tukang jualan siomay sampai preman pasar udah lumrah pake baju bersablon dengan tulisan ariel noah, noah, atau gambar sehelai bulu unggas yang eye catching itu..gkgkgk. kalo tampil di televisi juga gak pernah mau murah-murahin diri tampil keroyokan dalam satu frame acara musik tertentu, dimana artis yang ngisinya bejibun banget. tampil berbicara didepan kamera televisi pun sepertinya jarang, gak pernah nyablak sana-sini gak karuan. jelas kalo ariel punya manajemen sikap yang membatasi dia untuk tidak tampil murahan. coba bandingin dengan kelakuan para ustadz muda yang kelimis itu, senyum sana-sini didepan kamera. ngomong juga gak terlalu bermanfaat kalo tidak mau dibilang gak bermanfaat. jelas-jelas dia itu dikenal publik sebagai ustadz, kalo tampil didepan kamera narsis-nya gak ketulungan.
coba perhatikan gambar diatas, aneh kan? dua laki-laki pake kopiah lengkap baju koko dengan identifikasi publik langsung mengarah pada julukan ustadz, memang benar pula adanya posisi mereka dimedia publikasi berperan sebagai agamawan. mereka memikul tugas mulia mengawal ummat, tapi coba apa yang terjadi? bahkan mereka tidak bisa mengatur atau bahkan menawar posisi mereka sendiri. diwawancara televisi nasional, dibroadcast ke seluruh penjuru negeri sebagai ustadz namun berhadapan dengan wanita berpakaian seksi! mungkin ada benarnya makna para bijak yang mengatakan kalau posisi tangan kita ketika menunjukan sesuatu sebenarnya ada 4 buah jari yang tanpa kita sadar mengarah kepada kita sendiri. saya tidak membela ariel atau siapapun, namun ketika ariel dengan posisi dan peran juga pengetahuan dia berlaku sesuai dengan tabiat umum manusia-manusia berprofesi seperti dia. kita langsung menuntut ariel berlaku suci, mengambil alih peran para bijak bestari. kita langsung menghakimi dia sebagai pribadi paling nista dimuka bumi pertiwi ini. ariel itu sebagai publik figur, harusnya kelakuannyanya itu seperti ini dan itu dan bla..bla..bla, sampai berbusa-busa kita. seluruh elemen berlabel penjaga norma susila berdemo, seolah-olah ini adalah keadaan genting yang kritis bagi kesehatan susila. tragis. maka pantas saja semakin ariel dihujat semakin banyak yang mengidolakannya, karena apa? karena kejujuran sosial. ingat kejujuran tidak ada hubungannya dengan baik dan buruk. apa yang ariel lakukan adalah apa yang sepengetahuannya boleh dilakukan. bandingkan dengan gambar ustadz-ustadz tersebut diatas? berani 'gak dia protes, berani gak dia menawarkan alternatif. berani gak mereka bilang: saya gak mau diwawancara kecuali sesuai dengan apa yang sepengetahuan saya pantas dilakukan, kalau tidak saya tidak mau diwawancara! lha, itu 'kan cuma secuil gambar dan tingkatan kennistaannya pun sanagat sederhana. justru itu, hal yang sederhana saja dia tidak mampu menselaraskannya dengan apa yang dia yakini, lalu bagaimana ketika dia dihadapkan dengan sesuatu tema yang lebih besar?
Semoga artikel yang di atas bisa bermanfaat bagi kita semua, Amien..!
Komentar
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan sopan, yang sesuai dengan postingan dan tidak mengandung unsur pelecehan, pornographi, kekerasan dan juga spam.